Entri Populer

Sabtu, 03 Mei 2014

Kisah Mereka


"Kita adalah orang biasa, yang hidup di zaman saat orang-orang biasa mampu melakukan hal luar biasa."
-Dinno Patti Djalal-

Model seminar yang tidak biasa karena semua pembicara tampil dengan pakaian yang santai, jins dan kaos bertuliskan "supermentor". Sang mantan duta besar Indonesia untuk Amerika ini membuka pertemuan akbar tersebut dengan kata-kata menggugah. Sekitar seribu orang (mungkin lebih) hadir di XXI Ballroom Djakarta Theatre, untuk menikmati share pengalaman oleh 7 orang yang berhasil sukses di bidangnya masing-masing.

Menurut Dinno, orang-orang sukses memiliki kewajiban moral untuk membagi pengalamannya. Ya, kita pun tahu bahwa setiap orang hanya memiliki waktu 24 jam sehari, takkan mampu merasakan semua hal yang orang lain rasakan. Oleh karenanya, di sinilah fungsi berbagi. Bukan untuk mendapat puji, tapi bagaimana kita mampu menginspirasi. 

Life will never be the same again. So, have you made your destination?

Sharing diawali oleh sosok yang mampu membawa Garuda Indonesia memiliki nama yang harum di kancah internasional, Emirsyah Satar. Garuda Indonesia mendapatkan 82 penghargaan pada tahun 2013, one of the most awarded airlines in the world! Salah satunya ialah sebagai The World's Best Top 8 Airlines.

Success; What do you think is the right, Just Do It!

Dalam sharingnya Emir mengatakan bahwa Success is a journey, not a destination.
Ia juga memaparkan bahwa pemandangan bisnis saat ini selalu berubah.

Some important facts of today's business environment are:

1. Competitive advantage is transient. Innovation is the key.
Keunggulan kompetitif bersifat sementara. Inovasi adalah kunci. Kita dapat lihat saat ini persaingan bisnis yang sangat ketat. Setiap satu perusahaan menciptakan keunggulan, maka perusahaan-perusahaan lain akan mengikuti dengan keunggulan-keunggulan lainnya. Disinilah peran inovasi, menjadi kunci pemegang kendali. Apakah stakeholders perusahaan ingin terus meningkatkan keunggulan sehingga mampu memenangkan pasar, atau hanya terdiam kalah dengan perusahaan lain yang pantang menyerah.

2. Speed is paramount.

Kecepatan adalah yang terpenting. Ketika kita memiliki ide, jadilah orang pertama yang mengaplikasikan ide tersebut. Walk the Talk! Takut gagal? jika ya, maka Anda bukanlah orang yang siap untuk menjadi sukses. At first, maybe you don't have any ideas, but next, you'll find it.

3. Swift decision making.
Kecepatan dalam mengambil keputusan. Anda yang memiliki ide, maka Anda yang memutuskan! Terkadang terlalu banyak berpikir dengan prasangka masa depan akan menghambat Anda untuk tidak mengambil tindakan tepat di waktu yang cepat. Waktu yang cepat, tak berarti tergesa-gesa. Make every effort to BE AHEAD of your competitor or die.

4. Simplify things
Orang yang sukses adalah orang yang mampu menyederhanakan masalah sulit. Bukan orang yang memperumit masalah dan menyelesaikannya dengan keinginan untuk dikatakan hebat.
 
5. What makes today's success will not gurantee tomorrow's
Maka, kita harus menciptakan sesuatu yang baru, setiap hari. Melakukan sesuatu yang baru setiap hari. Re-invent ourselves everyday. Keep putting a challenge on yourself. INVENT & RE-INVENT.



 
Gambar di atas menjelaskan bahwa dalam sebuah perusahaan tidak dibutuhkan demokrasi. Maksudnya adalah ketika pengambilan keputusan disandarkan pada demokrasi, akan terlalu panjang jangka waktu yang dibutuhkan. Di sinilah fungsi pemimpin. Memiliki sifat dan sikap kepemimpinan; berani mengambil keputusan tepat dalam waktu yang cepat, mengetahui resiko yang mungkin muncul, menghadapinya. Change is always a TOP-DOWN approach. Mengapa? karena pemimpin adalah pemegang kendali setiap lini. Pemimpin yang dihargai, maka ia mampu mempengaruhi. 

LEADERSHIP

Bukankah kita semua adalah pemimpin bagi diri sendiri?

Successful change is 70 to 90 percent LEADERSHIP and only 10 to 30 percent MANAGEMENT (John P. Kotter)

Apa saja yang dibutuhkan untuk menjadi pemimpin yang baik?

1. Toughness; respected, but not populis.
Pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk dihormati, karena dedikasi, karena apa yang ia beri. Tidak dapat dikatakan pemimpin ia yang hanya mendamba popularitas. Berbuat kebaikan hanya untuk dipuji, menginginkan ketenaran, untuk tujuan dirinya seorang. Pemimpin ialah dia yang mampu mengayomi dalam menebar manfaat, menciptakan kemajuan.

2. Integrity; walk the talk
Tidak hanya memiliki kemampuan berbicara, pemimpin adalah ia yang mampu mengaplikasikan apa yang ia bicarakan, apa yang ia perintahkan, memberikan teladan. Dalam memenuhi part "walk the talk" ini, Garuda Indonesia pada setiap Rabu sore mengadakan sepeda bersama para pegawai. Ya, ini dilakukan karena merupakan hobi dari Emirsyah Satar, dan baiknya, dengan bersepeda bersama, seluruh karyawan berada pada posisi yang sama. Di sinilah tempat pemimpin dapat mendengarkan lebih personal hal-hal terkait pekerjaan dari orang-orang di bawah kepemimpinannya. Selain bersepeda, Direksi setiap tiga bulan sekali turun langsung membersihkan toilet pesawat. Have you imagined this before?

3.  Fairness; Treat individuals differently, but equally
Setiap manusia memiliki karakteristik yang berbeda, dan seorang pemimpin diharuskan peka bagaimana ia bersikap kepada orang yang dipimpinnya. Tidak harus sama, tetapi lebih baik setara.

4. Humality; willingness to listen and tries to elevate everyone
Ia memiliki kemampuan mendengarkan, dan mencoba meningkatkan kemampuan setiap orang yang berada di bawah kepemimpinannya.

5. Opennes
Able to suspend judgement while listening to others' ideas, as well as accept new ways of doing things that someone else thought of.


6. Creativity
Kemampuan untuk berpikir berbeda, memiliki cara pandang yang luas "out of the box" dalam mencapai solusi.


7. Sense of Humor
Effective leaders know how to use humor to energize followers. Humor is a form of power that provide some control over the work environment.


8. Magnanimity
Giving credit when it is due. Conversely, a good leader takes personal responsibility for failures.


9. Dedication & Enthusiasm
Spending whatever time or energy is necessary to accomplish the task at hand. Well, dapat dikatakan pemimpin rela memberikan waktu, tenaga, pikiran, jiwa dan raga untuk tercapainya kemajuan. Bukan karena tujuan pribadi, tapi karena adanya keinginan untuk mencapai sukses bersama.


10. Assertiveness
Is not the the same as aggressiveness. Rather, it is the ability to clearly state what one expects so that there will be no misunderstandings. A leader must be assertive to get the desired results.



"Good is Not Good When Much Better is Expected"

Tetap diingat, bahwa pemimpin yang baik didukung oleh tim yang solid. 

One team, one spirit, one goal! 

If you've never failed, you'll never try to find something new

The Next...

Sandiaga Uno said, "Great leader, who lead by examples". Saat berada di puncak karirnya, tepat di masa krisis tahun 1998, ia mengalami PHK. Banyak penolakan yang ia alami dalam mencari pekerjaan baru. Hingga ia menyewa sebuah kantor, yang sebelumnya digunakan sebagai salon, dinding dengan kaca-kaca.



Kesuksesan bukanlah diraih karena kita benar memilih jalan untuk sukses, seperti ketika ke kiri menemukan kegagalan maka kita dapat kembali dan memilih ke jalan kanan. Tetapi, kegagalan sebenarnya adalah anak tangga menuju kesuksesan. Berkali-kali gagal, pada akhirnya kita akan menemukan kesuksesan. Yeah, it was started with failure.

Leaders have good deed
William Soeryadjaya said, "Astra was built to be an asset of nation, not for money."
Begitulah, pemimpin melakukan sesuatu bukan untuk mencapai tujuan pribadi tetapi untuk hal yang lebih besar lagi.

Leaders keep their integrity
In looking for people to hire, you look for three qualities; integrity, intelligence, energy. And if they don't have the first, the other two will kill you." Warren Buffett

Leaders: Aware of your surroundings
You need to be fully aware of things around you. Manage your awareness fully. Be sensitive. Awareness empowers. Kalau Sandiaga bilang, kita ini harus kepo, tidak boleh cuek. Karena pemimpin adalah orang yang mampu melihat peluang. Untuk melihat peluang, kuncinya adalah memahami sekitar. 

Serious leaders are serious readers
"Serious leaders who are serious readers build personal libraries dedicated to how to think, not how to compete." Harriet Rubin, The New York Times

Terlalu sering kita mendengar, buku adalah jendela dunia. Perintah paling pertama ALLAH Tuhan Yang Esa kepada Nabi-Nya pun, "Bacalah!"
Teman duduk yang paling baik juga adalah buku. Takkan pernah sia waktu terguna untuk membaca. Karena membaca membuka sudut pandang wawasan, memperbanyak pengalaman, menambah modal amal yang mampu diberikan. Bahwa ilmu terbagi takkan habis karena diberi, bahkan ia menambah semakin melekat pada pengamalnya. Menjadi pemimpin adalah menjadi teladan. Keteladanan akan indah manakala diawali dengan pemahaman yang melekat. 

Then, work ethics of the leader are...
kerja keras, kerja cerdas, kerja tuntas, dan kerja ikhlas. Kerja keras, usaha kita harus semaksimal mungkin. Kerja cerdas, bukan kerja secara asal-asalan. Kerja tuntas, seperti bermain sepak bola. Tidak hanya mengoper bola yang jadi tujuan, tapi bagaimana caranya bola dapat sampai ke dalam gawang, harus GOL! Kalau kerja ikhlas, kita punya tujuan, apa pun yang kita lakukan tidak perlu detail diperhitungkan dengan apa yang akan kita dapatkan, maka we can do extraordinary things.


Kesempatan hanya datang sekali, GRAB IT!

The Third Speaker is...
 
Alexandra Asmasoebrata, Sang Pembalap Wanita
Tentu berbeda dengan para pembalap pria. There's no ladies first dalam balapan. Semua sama. Karena ia pembalap wanita, There's no umbrella boy. Dan, Alexandra pernah "dikedipin" oleh sesama pembalap wanita. Menyeramkan...


Pada awalnya ia merasa terpaksa untuk menjadi pembalap. Sejak kecil, anak perempuan seusianya menekuni les balet, musik, dan sebagainya. Tetapi perlakuan orang tua kepadanya berbeda, Alexandra "dicekoki" dengan berbagai macam olahraga; renang, berkuda, bela diri, dan balapan. Akhirnya, banyak hikmah yang ia dapat. Banyak piala yang berhasil ia raih.


"I can accept failure, everyone fails at something. But i can't accept not trying." Michael Jordan

Never, never, never give up

 

Dalam balapan;
Goal: Tujuannya satu, menang
Plan: Sebelum melakukan balapan, pembalap dan tim harus melakukan riset, menyiapkan ban apa yang digunakan, mengetahui sirkuit yang akan dilalui
Practice: Banyak latihan
Pole position: Setiap pembalap pasti memiliki keinginan untuk start di tempat terdepan, memimpin balapan
Act: Aksi saat balapan itu sendiri
Maneuver (Overtake): Bagaimana caranya bisa menyusul untuk memenangkan pertandingan
Think: Dalam balapan sangat dibutuhkan kecepatan berpikir, sepersekian detik sangat amat berarti dalam mengambil keputusan
Pit stop: Mengetahui kapan harus mengganti ban, memperbaharui dan meningkatkan kemampuan
Speed/Fast: Cepat!
  
~Habibie Afsyah~





Saat masih kecil, oleh tetangganya, ibunya dikatakan terlalu memanjakan anaknya. Sudah besar masih saja dibantu dengan kursi dorong untuk bayi. Saat masih saja belum dapat berjalan, sang ibu memeriksakannya ke dokter. 

Dokter yang memeriksakan Habibie pun berkata, "Jangan samakan anak Anda dengan anak tetangga, masing-masing memiliki pertumbuhan yang berbeda".

Akhirnya diketahui bahwa Habibie memiliki penyakit penciutan otot. Seiring bertambahnya usia, bertambah ciut pula ototnya.

"Saya harus menerima keadaan Habibie apa adanya. Saya tidak mengajari anak saya bekerja keras seperti apa yang dikatakan Sandiaga Uno, karena memang anak saya tidak memiliki kemampuan untuk kerja keras, tapi saya mengajari anak saya untuk bekerja cerdas!" ~Ibu Habibie~


"Minder atau tidaknya tergantung dukungan keluarga bagaimana membuat hati anaknya luas." ~Habibie Afsyah~

Pada masa kecilnya, ia ingin sekali bermain dengan anak-anak sebaya. Tetapi dengan keadaannya, ia hanya mampu bermain dengan game online. Jadilah tagihan internet rumahnya naik. Ibunya tidak mendiamkan, tapi juga memberikan ultimatum, "Kamu boleh melakukan apa pun, tapi setidaknya apa yang bisa mama banggakan dari kamu?". Jadilah ia berpikir, apa yang bisa ia lakukan. Hingga akhirnya ia tekun mempelajari dunia internet, mengikuti seminar dan training, dan saat ini ia berhasil mendapatkan pendapatan minimal 1.000 dollar per bulan.

Habibie pernah ditolak beberapa SMA. Bukan karena ia tidak memiliki kemampuan intelektual, tetapi karena tidak adanya fasilitas yang mendukung dirinya yang disabilitas. Ia berharap sekolah-sekolah di Indonesia memiliki fasilitas yang memadai untuk penyandang disabilitas.

Dapat dilihat perjuangan seorang Ibu yang ingin memajukan anaknya. Bukan dengan selalu memberikan apa yang dia butuhkan. Tapi mengajarkan anaknya untuk berusaha mendapatkan apa yang ia butuhkan. Ya, memang seorang Ibu terkadang dihadapkan dengan hal yang bertolak belakang dengan keinginannya, tetapi jika untuk kebaikan anaknya, maka Ibu harus tega! Agar anaknya tak manja, agar tak bergantung pada orang tuanya. 

~Sofyan Arief Fesa~

Penakluk 7 puncak tertinggi dunia.



Masya ALLAH...indah bukan? melihat bulatnya bumi dari ketinggian Everest (8.848 mdpl).



Untuk mencapai puncaknya, Sofyan sempat terkena longsoran es (dari gunung yang tertutup es seluruhnya).  Ia hanya bisa, "doa, hidup, doa, hidup. Ketika kena longsoran dan buka mata, masih hidup dong!" (berkata dengan aksen sunda). Dan, sampai saat kultum diadakan ia masih mampu menceritakan pengalaman serunya; melewati jurang dalam dengan rakitan alat-alat untuk menyebrang, dan menghindari lubang-lubang tertutup es yang ketika terinjak mampu membawa pendaki ke kedalaman 20 meter!

Di Antartika, ada sebuah kawasan konservasi yang ketika pendaki membawa sampah atau sisa-sisa (bungkus) makanan, harus dibawa kembali ke kota.



Untuk mendaki Gunung Aconcagua (6.962 mdpl), pendaki harus berkutat dengan badai karena Argentina berada di antara dua Samudera luas. 

Hal yang didapatkan dari pendakian 7 puncak tertinggi; pantang menyerah, management apa saja yang dibutuhkan dan dipersiapkan sebelum mendaki, komunikasi yang baik sesama pendaki (jika salah komunikasi, berpotensi tersasar, dsb), spirit & struggle, teamwork,


Kegiatan pendakian bukanlah kegiatan penaklukan suatu gunung, tetapi menaklukkan diri sendiri. Tidak ada yang tidak mungkin. Yang ada hanya mau dan tidak mau.

~Taufiqoerrochman~

Dalam Operasi Duta Samudera/2011



Tugas tentara hanya satu; melaksanakan dan memenangkan pertempuran. Saat kenaikan pangkatnya menjadi kolonel, ia menghadapi konflik GAM. Menuju Bintang 1, ia membebaskan pembajakan kapal di Somalia. Konsep tentara menurutnya; Tidak ada orang pintar, tidak ada orang hebat, yang ada adalah TIM yang TANGGUH!

Dalam kisah pembebasan kapal di Somalia, saat itu terdapat total 28 kapal yang dibajak dengan 540 orang sandera, di empat tempat yang cukup jauh. Operasi yang dilakukan Taufiqoerrochman berhasil tuntas dalam 46 hari. Jauh berbeda dengan operasi tentara-tentara luar negeri yang diselesaikan dalam kurun 6-9 bulan (paling cepat). 

Kita tidak dapat bekerja sendiri, maka dibutuhkan kerjasama

Pembajakan kapal pada awalnya terjadi karena penduduk setempat merasa sumber daya hayati yang dimiliki terancam. Para sukarelawan lalu berusaha melindunginya. Lama kelamaan pembajakan menjadi bisnis karena dapat menghasilkan dana tebusan yang dibayarkan untuk membebaskan kapal dan awak kapal. Dana tebusan itu akhirnya dibagi kepada pihak investor (yang menginvest dana maupun alat untuk membajak), kelompok penyerang, kelompok pengamanan, dan tim logistik/negosiasi. Mayoritas yang menggerakkan pembajakan ini adalah orang-orang "bule" dan mantan tentara. 

"Pada saat ada perintah, kita harus menganalisanya secara rinci. Kita dibutuhkan pada saat-saat sulit. Keputusan harus diambil dalam hitungan detik. Wawasan harus luas. Yang terpenting adalah, karakter PEMIMPINNYA."

Kapal Amerika dan Italia yang memiliki mandat dari PBB hanya mengawasi dari jauh untuk operasi Somalia. Meskipun tentara Indonesia tidak memiliki mandat internasional dari PBB,hanya tugas negara, namun tentara Indonesia lah yang berani mendekati posisi terdekat dengan wilayah pembajakan. 

Keberhasilan yang diraih tentara Indonesia ialah karena Ketangguhan Pemimpin dan Profesionalisme Prajurit.

Jika sekelompok singa dipimpin oleh kambing, maka akan mengembik
Jika sekelompok kambing dipimping singa, maka akan mengaum

"When you do not give up, you cannot failed"


Closing Statement...

1. Semua orang bisa berubah (we all can change)
Musuh terbesar orang yang ingin sukses adalah; fatalisme, nihilisme.

2. Create your own space, create your own success
Success is something you create your ownselves. You are as good as the risk you take. 

3. Jangan takut untuk tampil dan berpikir beda
Namun jangan asal beda. Harus berkualitas, orisinil, dan bermanfaat.

4. Setiap orang memiliki hidden talent
Find yours! Jika Anda bukan terlahir sebagai pemimpin, pelajarilah cara memimpin, karakter menjadi pemimpin.

5.  Kejar prestasi, kepercayaan, reputasi
Bukan harta, pangkat, atau jabatan. Ikhlas, then things will comes your way.

6.GRIT
Anak yang sukses adalah anak yang memiliki kegigihan dan ketekunan.

7.  Tumbuhlah sesuai potensi

.....Jangan pernah meremehkan, hal SEKECIL apapun.....


25 April 2014 
Kultum Supermentor
Resep Sukses, Life Skills, Etos Kerja yang Mutlak diketahui Bangsa Indonesia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar